by Whisnupaksa Kridhangkara - Espos.id Data - Rabu, 9 Oktober 2019 - 19:30 WIB
Esposin, SOLO -- Studi yang dilakukan peneliti di Princeston dan New York University , Amerika Serikat, mendapati penyebab orang menyebarkan berita palsu bukan didasari tingkat pendidikan rendah, jenis kelamin, dan pandangan politik. Faktor usia justru menjadi penyebab paling kuat.
Generasi Baby Boomers (mausia yang lahir di atas 1960) dituding paling banyak menjadi pelaku penyebaran hoaks. Psikolog dari RaQQi, Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, mengatakan orang tua perlu lebih teliti memilih berita yang hendak disebarluaskan. Orang tua diminta memilah informasi dengan cermat. Sebaiknya jangan langsung meneruskan informasi tersebut sebelum terkonfirmasi. Misalnya saja dalam grup Whatsapp sesama orang tua.