Esposin, SOLO--Teknologi yang berkembang di dunia semakin canggih ditandai dengan semakin maraknya penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Dalam era digital yang semakin maju, teknologi AI dianggap sebagai salah satu kunci meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor, seperti manufaktur, keuangan, dan kesehatan.
Menurut Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Ma’ruf Amin, Pemerintah Indonesia terus mengkaji perkembangan kecerdasan buatan di tingkat domestik dan global. “Menyongsong era penggunaan kecerdasan buatan, pemerintah Indonesia juga terus mengkaji dan mengamati perkembangan domestik dan global untuk menghasilkan kebijakan yang efektif,” kata Ma’ruf Amin di Jakarta, Rabu (10/9/2023), dilansir Antara.
PromosiLestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Wapres menyinggung prediksi para ekonom dan lembaga keuangan pada awal pandemi Covid-19 bahwa akan ada banyak lapangan pekerjaan yang digantikan oleh robot dan mesin, karena robot tidak bisa terkena virus Covid-19. Namun, dua tahun kemudian, prediksi tersebut tidak terbukti.
"Ini menuntun kita untuk lebih presisi dalam menyusun kebijakan agar perkembangan teknologi digital justru dapat membangkitkan optimisme akan prospek yang cerah bagi para tenaga kerja kita," ujar Ma’ruf Amin.
Simak infografis kelebihan dan kekurangan kecerdasan buatan berikut ini: