Esposin, JAKARTA--Direktorat Perundingan ASEAN Kementerian Perdagangan menyatakan saat ini proeses akhir ratifikasi persetujuan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Saat ini, Kemendag menyebut ratifikasi persetujuan RCEP diharapkan dapat segera disahkan pada semester 1 tahun ini.
PromosiBRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Direktur Perundingan ASEAN Dina Kurniasari mengatakan RCEP diharapkan dapat meredam gejolak harga dan ancaman terhadap rantai pasok global (global value chain/GVC) saat ini yang salah satunya diakibatkan perang Rusia-Ukraina.
Menurut dia, perang Rusia-Ukraina mengakibatkan disrupsi terhadap GVC yang sudah dibangun lama.
Tak hanya itu, perang tersebut juga mengerek harga produk-produk pertanian dan komoditi esensial seperti pupuk, gandum, dan lain-lain, dimana negara anggota RCEP juga merupakan importir utama produk tersebut.
“RCEP tersebut daapat memperkuat GVC dan mendorong peningkatan perdagangan antarnegara anggota RCEP yang bersifat complimentary dan mendorong diversifikasi produk, mendorong industrialisasi untuk meningkatkan value added products yang awalnya berbasis komoditas,” ujar Dina kepada Bisnis, Minggu (29/5/2022).
Sebelumnya, Kadin mendesak agar pemerintah segera meratifikasi RCEP agar tidak tertinggal dengan negara lain.