by Bc - Espos.id Data - Sabtu, 5 November 2022 - 13:46 WIB
Esposin, SOLO — Kota Solo telah melalui perjalanan panjang untuk pengembangankan digitalisasi. Proses panjang ini dimulai setidaknya pada 2014 dengan peluncuran aplikasi Solo Destination.
Aplikasi yang semula hanya menjadi panduan destinasi wisata di Solo tersebut kini bertransformasi menjadi aplikasi pusat informasi segala kepentingan masyarakat Solo atau yang berkepentingan dengan Kota Solo. Ada informasi harga pangan hingga panduan layanan kependudukan dan perizinan.
Upaya menciptakan ekosistem digital di Kota Solo berlanjut dengan penerapan e-retribusi di pasar tradisional pada 1 Oktober 2016. Berikutnya, sejumlah program digital dan penyempurnaan dari program sebelumnya terus dilakukan.
Upaya menciptakan ekosistem digital di Kota Solo berlanjut dengan penerapan e-retribusi di pasar tradisional pada 1 Oktober 2016. Berikutnya, sejumlah program digital dan penyempurnaan dari program sebelumnya terus dilakukan.
Tahun 2022, menjadi semacam tahun pembuktian bahwa program digitalisasi di Solo telah masif berjalan. Puluhan ribu pelaku usaha telah bergabung menjadi merchant QRIS, metode pembayaran digital besutan Bank Indonesia.
Baca Juga: Jadi Lokomotif Digitalisasi di RI, Telkom Punya 5 Strategi Besar
Tak hanya event, Solo juga mengembangkan pusat inkubasi pelaku ekonomi digital, pusat pendampingan UMKM untuk pengembangan digitalisasi, dan penyediaan fasilitas Internet super cepat, seperti Kampung Digital Laweyan by Indihome.
Pengembangan digitalisasi Kota Solo tidak bisa dilepaskan dari peran penyedia Internet super cepat yang mendukung aktivitas masyarakat dan ekosistem bisnis. Dukungan Internet andal itu salah satunya datang dari Telkom Indonesia, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi.
Layanan prima Telkom didukung serat optik sepanjang 171.654 kilometer yang menjangkau 499 ibukota kabupaten kota (IKK). Sejauh ini, produk Telkom Indonesia diterima dengan baik oleh konsumen karena relevan dengan kebutuhan publik. Hal itu ditunjukkan dengan kinerja positif dua produk andalan Telkom pada semester I/2022.
Telkom Indonesia memang berfokus menyediakan layanan digital kepada masyarakat Indonesia. Hal itu sejalan dengan fakta bahwa digitalisasi adalah modal utama untuk mengembangkan ekonomi.
Baca Juga: Wujudkan Ekonomi Indonesia Lebih Kuat, Telkom Genjot Pemenuhan Talenta Digital
VP Corporate Communication Telkom Indonesia, Andri Herawan Sasoko, mengatakan digitalisasi adalah suatu keniscayaan agar Indonesia mampu bertahan dan tumbuh berdaya saing.